(kadang) Lagu sederhana, (bisa jadi) syarat makna

seperti biasa, kalo bosen dengan playlist yang ada di komputer, saya pasti nyari lagu-lagu di shared documents komputer yang terhubung dengan jaringan kantor. Kadang, nemu lagu-lagu yang sudah ada di playlist, tapi seringkali justru nemu lagu baru, atau lagu lama tapi belum masuk di playlist.

Kemarin, pas lagi nyari-nyari, nemu lagu 12. Khaylila's Song.mp3, kaya pernah denger. ya udah langsung play, ternyata lagunya Sheila on 7 dalam album Pejantan Tangguh (tahun 2004),pas sampe lirik:

Khaylila yang mungil
bila kau jadi pemimpin
berikan hak mereka.. bebas dari rasa takut
juga rasa tertindas


saya berpikir, apakah saat menciptakan lagu ini, sang penciptanya merasa takut dan tertidas oleh pemimpin? Hanya sedikit pikiran nakal saya sewaktu denger lirik ini.

kemudian ketika sampe reff,

dengan senyummu senjata membeku
tentara bernyanyi ikuti tingkahmu
tak ada lagi naluri menguasai
perlahan berganti naluri berbagi


pikiran nakalku kembali liar, seorang pemimpin itu harusnya memimpin, bukan menguasai, kalo 'mengasai' lebih seperti diktator. Tentara ,yang kadang kita lihat arogan, bahkan bisa bernyanyi ikut bernyanyi seorang anak. indahnya dunia ini, andai semua nyata adanya.

lanjut ke bait berikutnya,
satu hal yang pasti..
ajarkan anak kita..
berbagi.. memberi.. lebih dari yang kita
lakukan untuk saat ini..


betapa kita harus mengajarkan anak hal yang baik, dan anak-anak belajar dari orang tuanya. Apa yang orang tua ajarkan, itu yang akan dilakukan dan senantiasa diingat oleh anak-anak.

"Hal pertama yang sebaiknya diajarkan untuk dipahami kepada seorang anak adalah tentang moralitas spiritual dan konsekuensi. Anak diajarkan untuk bertanggungjawab atas konsekuensi pilihan yang dia ambil. Bantu sang anak belajar menghormati diri, maka ia akan berlaku terhormat dan menghormati orang lain. Dan tentu saja ini dimulai dengan menjadi orang tua yang mampu menghormati diri, keluarga, dan sang anak dengan baik. Selain itu anak harus diajari akan adanya keberadaan Tuhan dengan baik, kemudian memberitahu apa yang menjadi panggilan dan tujuan hidupnya terlahir ke dunia ini"

kutipan: kompasiana
gambar2: google

0 comments:

Post a Comment

tinggalkan jejak

RSS feed

Powered by Blogger.

My Profile

My photo
Jakarta, Indonesia
belajar untuk sekedar menata huruf membentuk serupa kata dan terlihat seperti kalimat

Follower

About