suatu hari, saya berkesempatan untuk menengok sisa-sisa erupsi Merapi. seperti kita ketahui, erupsi merapi terjadi sejak 26 Oktober 2010, konon erupsi kali ini adalah erupsi terburuk sejak 1870. Dan erupsi tahun 2010 ini menelan ratusan korban jiwa termasuk sang Juru Kunci Mbah Maridjan.
dan kini, Merapi sudah kondusif dan siapapun bisa mengunjungi, atau sekedar melihat kebesaran Tuhan pada sisa-sisa erupsi tersebut. Jangan heran, jika lereng merapi seolah menjadi objek wisata baru, dengan beragam pungutan di sepanjang jalan menuju lereng merapi, mulai dari yang sumbangan sukarela, sampai yang berbentuk tiket masuk Rp 5000/orang.
pohon-pohon kering, terbakar oleh abu vulkanik, tak menyisakan sedikitpun warna lain selain hitam
sekumpulan pohon bambu, mungkin, dulu rimbun, tersapu angin dan debu vulkanik. terbakar
pemandangan seperti ini lazim di sana, hanya tersisa pagar yang tak mudah terbakar, sementara pintu, kusen dan rangka atap yang terbuat dari kayu ludes terbakar.
mungkin, sebuah perlengkapan rumah tangga. tersisa menjadi arang serupa kerangka.
sejumlah orang, mulai memperbaiki rumahnya, kembali 'hidup' seperti sedia kala. semoga.
sayang, banyak 'pengunjung' yang meninggalkan begitu saja sampah mereka.
sejenak merenung, sekedar mengingat, betapa besar kuasa Allah, hanya dalam sekejap semua bisa berubah. pohon yang berdiri kokoh, tak sanggup menahan terjangan debu/awan panas. terbakar, meranggas. rumah yang berdiri megah, rusak seketika. Maha Besar Engkau dengan segala kekuasaan-Nya.
suatu hari di lereng Merapi
Posted by
Latip
Tuesday, January 11, 2011
Labels: corat-coret
2 comments:
komentku kok ilang?
-ternyata masukin verivikasi dl,-
dari dasborku kok gk muncul ya postingamu
Mahadi: hehhe...ga tau. masa nggak muncul? jangan2 udah di unfollow hhehehe
Post a Comment
tinggalkan jejak